Sabtu, 27 April 2013

Mengalirkah Masa Depan Sumsel?



Sumsel Gemilang,  sering kali kita mendengar kata ini. Namun tahukah Anda apa yang sebenarnya melandasi Sumatera Selatan memiliki predikat ‘Gemilang’? Apakah predikat ini cocok untuk Sumsel? Bisa kita rasakan, seiring berjalannya waktu Sumsel makin menunjukan perkembangan pesat ke arah positive. Lalu siapakah sebenarnya yang berperan dalam keberhasilan ini?

Dalam berbagai teori, dikatakan “Pemimpin adalah penentu keberhasilan suatu kaum”. Saya sendiri sebagai warga Sumatera Selatan menyadari bahwa kemajuan Sumatera Selatan  tak lepas dari jerih payah kita di bawah kepemimpinan Gubernur H. Alex Noerdin. Di bawah kepemimpinan beliau, Sumatera Selatan mengalami kemajuan di berbagai sektor, antara lain sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian dan perkebunan, infrastruktur, politik, investasi, agama, serta kesejahteraan rakyat.

Menurut saya beliau adalah sesosok pemimpin berkualitas dengan kharisma yang luar biasa. Hal ini bisa kita rasakan dengan mengetahui riwayat hidup beliau yang cemerlang. Di bawah pimpinan Gubernur H. Alex Noerdin, Musi Banyuasin telah mengalami banyak kemajuan khususnya dalam kesejahteraan rakyat.


Gubernur H. Alex Noerdin
Pemimpin adalah sosok yang mampu mengendalikan aliran air, bukan sosok yang membiarkan keberhasilannya mengalir bagai air”.
Mengapa? Karena prinsip air  selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah, selain itu kita tidak akan tahu kemana air itu akan mengalir, ingat! Bukan tidak mungkin air itu dapat berakhir di pembuangan. “Agar bisa jadi seorang pemimpin, Anda harus bisa membuat orang lain mau mengikuti Anda, karena tidak ada seorangpun mau mengikuti orang yang tidak tahu kemana ia akan pergi.”(Joe Namath).

Konsep-konsep kepemimpinan di atas telah dilaksanakan dengan baik oleh Gubernur H. Alex Noerdin, beliau tahu kemana akan membawa masa depan Sumsel. Terbukti dengan banyaknya terobosan dan bentuk percepatan pembangunan yang telah, sedang, dan akan dijalankan beliau. Itu berarti beliau telah memikirkan secara matang segala perihal agar masa depan Sumatera Selatan tidaklah mengalir. Lalu apa sebenarnya yang telah, sedang, dan akan dilakukan beliau untuk masa depan “Sumsel Gemilang”?

Secara singkat, saya akan sampaikan pendapat-pendapat saya . Sebelumya saya tekankan bahwa disini saya tidak akan berargumen seolah-olah saya adalah seorang ahli politik. Namun,  tetap pada pandangan seorang siswi sekolah menengah atas dengan segala kekurangannya.

“Kesuksesan SEA Games XXVI membuahkan kesuksesan pula.”

Kita harus tahu, pasca keberhasilan Sumsel menjadi tuan rumah SEA Games XXVI yang diselenggarakan 2011 silam, Sumsel mendapat banyak keuntungan. Bila diperhatikan, keberhasilan ini bagai menciptakan “efek domino” bagi keberhasilan sektor lainnya kususnya pada sektor infrastruktur. Logikanya begini, tuan rumah  pasti ingin membuat tamunya merasa senyaman mungkin berada di rumahnya. Begitu pula Sumsel, Sumsel menginginkan baik wisatawan negara dan mancanegara merasa senyaman mugkin saat berada di sini. Jadi apa hubungannya dengan kebarhasilan pada sektor-sektor lain?
pembukaan SEA Games XXVI
Jawabannya terkait dengan cara si tuan rumah mempersiapkan rumahnya. Untuk persiapan SEA Games Sumsel menelan dana bertriliun-triliun. Padahal pengeluarannya  amat besar, bagaimana bisa ini memberi keuntungan ? Tentu bisa, ditangan pemimpin yang cakap keadaan bisa berbalik menguntungkan. Segala infrastuktur yang telah dipersiapkan untuk mendukung penyelenggaraan SEA Games, seperti preluasan Bandara SMB II, perombakan Stasiun Kertapati, pelebaran jalan, pembangunan pembangkit listrik, dan sebagainya, kini dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Dalam hal ini tentunya Sumsel dibantu berbagai pihak, seperti Kementerian perhubungan RI yang menghibahkan 50 bus. Saat ini bus-bus itu oleh pemerintah dimanfaatkan sebagai Bus Transmusi.

“Keberhasilan Sumsel menjadi tolak ukur para usahawan.”

Di samping pembangunan, perkembangan hotel berbintang dan ekonomi kreatif  juga terkena efek domino ini. Berkat kunjungan wisatawan, hotel-hotel yang telah maju terlebih dahulu  kian membaik dan belakangan ini banyak bermunculan hotel berbintang baru yang terus meningkatkan kualitas saingnya untuk ‘menggaet’ pengunjung.
Salah satu hotel berbintang Sumsel
Usai SEA Games setidaknya tak kurang dari 30 kegiatan bersekala internasional yang digelar di Sumsel. Ini membuktikan kualitas, fasilitas, dan nama baik yag kita miliki kian membaik di dunia internasional. Selain itu dampak yang sama juga terjadi pada sektor ekonomi.

Indikator
2008
2009
2010
2011
1.        Pertumbuhan Ekonomi (%)




a.        Dengan Migas
5,07
4,11
5,43
6,50
b.        Tanpa Migas
6,31
5,06
6,98
8,03
2.        Inflasi (%)
11,15
1,85
6,02
3,78
3.        Nilai Tukar (Rp./US $)rata-rata
9.675
10.689
9.084
8.775
4.        PDB Harga Konstan 2000




a.        Dengan Migas (Juta Rp)
58.065.455
60.452.944
63.858.153
68.011.310
b.        Tanpa Migas (Juta Rp)
44.763.105
47.029.273
50.314.045
54.353,181
5.        Pendapatan per Kapita Harga berlaku




a.        Dengan Migas (Rp)
13.1
16.1
17.954.152
20.326.669
b.        Tanpa Migas (Rp)
10.468.064
11.414.147
13.079.271
14.922.877
6.        Neraca Perdagangan Luae Negeri
3.246,10
1.790,68
3.151,05
4.627,33
a.        Ekspor (Juta US $)
3.471,80
2.015,51
3.516,90
5.181,24
b.        Impor (Juta US $)
225,7
224,83
356,85
553,91
Sumber:  - Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan            - Sumsel Dalam Angka 2012,BPS

                Ekonomi Sumsel semakin baik.”

Kesuksesan Sumsel dalam mempersiapkan Infrastruktur dan penyelenggaraan SEA Games menjadikan petumbuhan ekonomi  semakin pesat. Semakin majunya PHR (Perdagangan, Hotel, dan Restoran) di kawasan tersebut juga memberi kontribusi yang sama baiknya. Selain itu tingkat inflasi yang terkendali membuat pendapatan dan pengeluaran tak terjamah oleh krisis. Sumsel mampu menurunkan angka kemiskinannya, meningkatkan pendapatan perkapita, dan kesejahteraan rakyat. Akibatnya, pengeluaran per kapita juga meningkat sebagai dampak dari majunya level kesejahteraan rakyat. PRDB (Produk Regional Domestik Bruto) Sumsel tak diragukan lagi semakin menunjukan angka yang berarti.

“Sumsel kebanjiran wisatawan dan menjadi sasaran investor.”

Nama baik Sumsel menyebabkan meningkatnya Kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun. Sumsel pun makin dilirik para investor untuk menanamkan modalnya di sini. Memang benar SEA Games membawa banyak keuntungan. Namun, terlepas dari itu Sumsel pun memiliki sekian banyak ‘kegemilangan’ yang patut kita bangga-banggakan. Jauh sebelum SEA games XXVI, Sumsel merupakan merupakan salah-satu provinsi terbaik dalam hal investasi. Terbutkti dengan diterimanya penghargaan Investmen Award dari Presiden RI pada 8  Desember 2008 silam.
 
               “Sekolah gratis peduli masa depan anak bangsa.”

Semua bisa sekolah
Selain itu banyak program-program gemilang dari Gubernur H. Alex Noerdin yang sangat membantu masyarakat Sumsel. Contohnya program sekolah gratis. Bandingkan bagaimana pendidikan 5 tahun sekarang dengan 5 tahun sebelumnya. Saya masih ingat, ketika itu tiap bulan saya mesti membayar uang sekolah dan harus membeli buku tiap pergantian semester. Namun, sekarang bisa kita rasakan bersama, program sekolah gratis mempermudah kita khususnya mereka yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan. Sekolah internasional SMA  Negeri Sumatera Selatan adalah contohnya. Sekolah ini menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk siswa cerdas yang kurang mampu. Berkat program-program gemilang ini angka melek huruf dan lamanya sekolah kian meningkat. Ini menandakan keberhasilan pembangunan pada sektor pendidikan Sumsel. Lebih dari itu, kini Sumsel memiliki Sekolah Jurnalistik yang pertama di Indonesia dan akan didirikan Sekolah Tinggi Olahraga di area Jakabaring Sport City sebagai imbas dari kesuksesan SEA Games.

               “Berobat gratis sangat pro rakyat!”

Berobat gratis
Program lainnya yang tak kalah membantu adalah program berobat gratis yang membuat saya amat terkesan. Bagai mana tidak, program ini mampu mendapatkan sekaligus dua penghargaan MURI: pemenuhan janj kampanye “tercepat” yakni setelah 81 hari H. Alex Noerdin dilantik sebagai Gubernur, dan Sumsel sebagai daerah pertama di Indonesia yang berhasil menggelar program berobat gratis tingkat provinsi. Program ini pun dilaksanakan secara tidak tanggung-tanggung.  Pemerintah menyediakan RS Khusus Mata, Khusus Gigi dan Mulut, bahkan Rumah Sakit Internasional untuk pasien berobat gratis. Saya pun ikut merasakan manfaatnya, dengan Jamsoskes operasi pengobatan mata kakek saya gratis! Berkat adanya program ini usia harapan hidup masyarakat Sumsel kian meningkat.

“Pertanian dan perkebunan hasilkan ‘emas’.”

Petani Sumsel makmur
Di bidang pertanian dan perkebunan juga ada program yang disebut  Program Integrasi Sapi-Sawit. Program ini dijalankan dengan memelihara dua ekor sapi setiap satu hektar kelapa sawit. Keberhasilan program ini menyebabkan kemandirian Sumsel dalam penyediaan daging sehingga tak perlu mengimpor daging dari luar negeri. Tentunya ini menyebabkan peningkatan kualitas hidup  para petani sawit. Penyerahan sertifikat gratis pada petani dan rakyat kurang mampu dapat menghindarkan sengketa lahan dan juga meningkatkan kemakmuran para petani.“Petani makmur, rakyat sejahtera”. Setidaknya inilah yang sering saya dengar pada iklan di televisi. Slogan ini tidak dibuat ‘asal jadi’ namun dengan pertimbangan dan sesuai fakta. Logika singkatnya, kalau petani tak punya modal atau dana perawatan lahan yang cukup sehingga panennya gagal, siapa yang susah? Benar selain petani itu sendiri, kita juga bakal kesulitan. Anda tentu masih ingat peristiwa naiknya harga cabe dan bawang beberapa waktu lalu, itulah salah satu contohnya.

“Rakyat hidup dengan rukun.”

Di sektor politik, Gubernur H. Alex Noerdin mampu menciptakan kerukunan. Terbukti dengan tidak adanya kerusuhan dan konflik sosial selama ia  memimpin. Masyarakat mampu hidup mandiri, menyampaikan pendapatnya dengan bebas, mendapat hak-hak politik dan kebebasan sipil (berkumpul, berserikat, bependapat, berkeyakinan, dan bebas diskriminasi).

                “Pembangunan masih akan berlanjut.”

Dengan berbagai pencapaiannya, pemerintah masih belum puas meningkatkan kesejahteraan Sumsel hanya sampai sini saja. Program-program dan pembangunan masih dilakukan. Saat ini jalan tol Kayuagung – Palembang – Betung sedang dibangun. Kedepannya, pemerintah masih akan melakukan banyak perubahan agar Sumsel semakin gemilang. Rencana-rencana tersebut diantaranya:
·         pemerintah akan membangun duplikat Jembatan Musi II dan Jembatan Musi III untuk meminimalkan beban jembatan Ampera. Jembatan ini diyakini dapat menghilangkan kekhawatiran akan ketahanan jembatan dan mengurangi kemacetan.
·         Pembangunan Monorail pertama di Indonesia untuk mengurangi kemacetan.
·         Jalan tol Trans Sumatera untuk mempermudah transaksi ekonomi lintas Sumatera.
·         Sumatera Railway untuk percepatan kemajuan pulau sumatera.

Rencana diatas bisa saja terputus pelaksanaanya bila pada periode mendatang Sumsel tak mendapat pemimpin cakap dan berpengalaman. Pembangunan dan kegemilangan Sumsel harus terus dilanjutkan.  Mengapa? Ya, tentu saja kita tidak mau berhenti di tengah-tengah, kita ingin mencapai puncak.
Rasakanlah bahwa perkembangan Sumsel menunjukan grafik yang ‘menanjak’. Ini artinya pemimpin kita yang sekarang tahu bagaimana dia akan membawa masa depan rakyatnya ke puncak, memiliki kemampuan mengendalikannya, dan mau bersusah-payah demi pengikutnya. Anda tak perlu ragu, karena bukan ‘pemalas’ yang akan punya masa depan cerah.

Namun, diantara sekian banyak pencapaian tesebut, hanya sebagian yang diketahui  yang diketahui ‘masyarakat awam’. Mengapa saya katakan demikian? Saya memiliki beberapa  pengalaman tersendiri yang meyakinkan saya, salah satunya saat mengonsep artikel ini. Saat itu saya sedang ‘corat-coret’ di sebelah adik sepupu saya, kelas 1 SMP. Adinda yang sejak tadi  lirak-lirik pekerjaan saya dan menemukan pertanyaan yang sejak tadi belum terjawab, “Apa saja yang telah Gubernur H. Alex Noerdin lakukan untuk Sumatera Selatan Gemilang?” Ia mulai merasa tidak puas dan akhirnya berkata, “Lama amat! Jawabnya berobat dan sekolah gratis kan.” Tentu kita dapat simpulkan sendiri makna tersirat dari ucapan ‘polos’ ini.

Sangat saya sayangkan hal yang sama bukan hanya terjadi pada kelas remaja. Namun, juga  pada kelas orang dewasa yang secara rinci tak akan saya ceritakan ulang disini. Lalu muncul pertanyaan, “Mengapa mereka harus tahu?” Menurut hemat saya, pengetahuan ini amat penting khususnya pada kelas orang dewasa dalam menentukan sosok pemimpin yang berkualitas. Logikanya seseorang tidak akan mau ‘beli kucing dalam karung’. Artinya seseorang hanya akan menetapkan pilihan setelah ia telah benar-benar mengenal ‘barang’ dan menyadari dia butuh itu. Pada perumpamaan diatas misalnya saya menolak karung itu karena tidak tahu secara pasti isinya, saya beruntung bila isinya hanya seekor ‘kucing kampung’ tapi bila isinya ‘emas’ bagaimana? Nah, oleh karena itu kenalilah baik-baik calon pemimpin Anda!

Di sini saya telah memaparkan apa-apa saja yang telah dilakukan Gubernur kita untuk Sumatera Selatan dan faktanya banyak sekali dedikasi yang telah beliau  sumbangkan. Pertanyaannya sekarang, “Apa saja sumbagan yang telah, sedang, dan akan Anda berikan sebagai masyarakat Sumsel?” Apa-apa yang telah dan sedang kita sumbangkan pastinya diri kita sendirilah yang paling tahu. Namun, ke depannya  sumbangan bagaimana lagi yang dapat kita berikan? Bisakah kita memberi sumbangan besar? Tentu saja bisa, kita dapat menyumbangkan suara untuk memilih pemimpin yang berkualitas dengan harapan dapat menjadikan “Sumsel Makin Gemilang” di masa depan. Saya harap tulisan ini dapat membantu pertimbangan Anda dalam memilih.

Sumber: Lembar Informasi Pembangunan, Capaian Pembangunan Sumsel di bawa Kepemimpinan H.Alex Noerdin. (Bagian Pengumpulan Data dan Penyaringan Informasi)

Riwayat Hidup Alex Noerdin



Ir. H.
Alex Noerdin
S.H.

Mulai menjabat
7 November 2008
Didahului oleh
Digantikan oleh
Belum ada
Masa jabatan
16 Januari 2007 – 14 Juni 2008
Digantikan oleh
Masa jabatan
31 Desember 2001 – 30 Desember 2006
Informasi pribadi
Lahir
Kebangsaan
Partai politik
Suami/istri
Eliza Alex
Anak
Dodi Reza Alex, Alm Deni Akendra Alex, Luri Elza Alex
Pekerjaan
Agama
Situs web

Alex Noerdin (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 9 September 1950; umur 62 tahun) adalah Gubernur Sumatera Selatan sejak 7 November 2008. Sebelumnya ia menjabat Bupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut (2001-2006 dan 2007-2012). Pada tanggal 14 Juni 2008, dalam periode kedua masa jabatannya, ia mengundurkan diri terkait dengan pencalonan dirinya sebagai Gubernur Sumatera Sumatera Selatan dalam Pilkada Sumatera Selatan periode 2008-2013.[1]
Berdasarkan riwayat pendidikannya, pria peraih dua gelar sarjana(S1) yakni masing-masing dari Universitas Trisakti (1980) dan Universitas Atmajaya (1981) ini, tergolong sebagai sosok yang sukses dalam mengenyam pendidikan. Bahkan memiliki motivasi belajar yang tinggi meski harus menimba ilmu hingga ke luar negeri.
Tercatat, dirinya pernah mengikuti International Training Course in Regional Development Planning, United Nations Centre for Regional Development (UNCRD) Nagoya, Japan (1985); Post Graduate Diploma: Integrated Development Management Institute for Housing Studies, Roterdam Netherlands (1987-1988); Program of the United Housing Urbanization, Harvard University, Cambridge (1992); International Training Course in Integrated Urban Policy United Nations Population Fund (UNFP) Kobe, Japan (1996).
Di bidang organisasi, sejak dulu hingga sekarang, sosok yang kini tengah menjabat Ketua Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas/FKDPM (2006-2009) ini terkenal sebagai figur yang sangat aktif dan sukses dalam memimpin berbagai jenis organisasi. Baik organisasi kepemudaan/kemasyarakatan, organisasi keolahragaan, maupun organisasi politik.
Pada organisasi kepemudaan/kemasyarakatan, tokoh masyarakat ini pernah dan atau tengah menjabat Ketua DPC Pemuda Panca Marga Kodya Palembang (1981), Ketua DPD Pemuda Panca Marga Propinsi Sumatera Selatan (1987), Wakil Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Panca Marga (1991), Wakil Sekretaris Jenderal DPP Patriot Panca Marga (2002-sekarang), dan Ketua DPD Patriot Panca Marga Propinsi Sumatera Selatan (2007-2012). Selanjutnya, dirinya juga sangat aktif dan sukses memimpin berbagai organisasi cabang olahraga mulai dari karate-do, judo, menembak, billiyard, renang, catur, bola basket, hingga sepak bola. Beberapa jabatan strategis berhasil diraihnya, di antaranya adalah Ketua DPD INKAI Sumatera Selatan 91993-1995), Wakil Ketua POSSI (1997-sekarang), Wakil Ketua PB PRSI (2005-sekarang), Ketua Bidang Dana PB PABSI (2006-2011), Ketum Perbakin Sumatera Selatan (2006-2010).
Sementara dalam organisasi politik, sebelum diamanahi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009), dirinya pernah menjadi Juru Kampanye dan Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982) dan Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang (1988).
Bahkan, karena dinilai berhasil menjalankan amanah sebagai Bupati dalam memajukan dan mensejahterahkan masyarakat Musi Banyusin, melalui Pilkada Langsung tahun 2006, Beliau kembali terpilih sebagai Bupati untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode tahun 2007-2012.
Bukti kongkrit keberhasilan kepemimpinan sebagai Kepala Daerah terlihat dari banyaknya penghargaan dan tanda jasa yang diterima dari pemerintah pusat, lembaga independen, dan masyarakat dalam sektor pemerintahan, organisasi, sosial dan budaya.
Darah pejuang
H. Alex Noerdin, adalah putera ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H. Muhamad Noerdin Pandji yang berasal dari Gunung Meraksa Baru, Kabupaten Empat Lawang dengan Hj. Siti Fatimah yang berasal dari Sekayu, Musi Banyuasin.
Noerdin Pandji seorang pejuang kemerdekaan yang lahir pada13 November 1924. Setelah lulus MULO (setingkat SMP) Noerdin Pandji masuk Gyogun, sekolah militer Jepang pada masa penjajahan di Pagaralam.
Saat perang kemerdekaan, Noerdin Pandji berpangkat Kapten dan menjadi Wakil Komandan Resimen Garuda Hitam di Lampung, merangkap Komandan Batalion Mobil. Komandan Resimennya adalah Kolonel Gaharu. Alamsyah Ratu Prawiranegara dan Makmun Murod waktu itu sebagai Komandan Kompi.
Ada cerita menarik pada waktu tentara Belanda menyerang Lampung. Tanjungkarang saat itu sudah hangus. Resimen Garuda Hitam mundur ke Kotabumi. Noerdin Pandji dan para pejuang telah meninggalkan kota. Namun anjing pelacaknya tertinggal, kemudian ditangkap oleh pasukan Belanda untuk diarak keliling kota dan diumumkan bahwa Noerdin Pandji sudah gugur.
Banyak peristiwa heroik dan penuh risiko dilakukan Noerdin Pandji. Antara lain, guna membeli keperluan militer untuk menghancurkan pertahanan tentara Belanda di Baturaja waktu itu, Noerdin Pandji harus berdagang lada ke Singapura.
Tahun 1950 Noerdin Pandji mengundurkan diri dari dinas militer.
Darah sukses
Dengan semua fasilitas yang dimiliki keluarga, H. Alex Noerdin sebetulnya bisa mendorong istrinya, Hj. Sri Eliza untuk bekerja atau melakukan kegiatan di luar rumah. Akan tetapi atas pertimbangan dan kesepakatan bersama, Eliza memilih menjadi ibu rumah tangga dan membina keluarga sakinah.
Sukses dalam pendidikan dan karier, H. Alex Noerdin bersama Eliza tetap menjaga keluarga untuk menjalankan ajaran agama dengan ketat. Mereka juga berhasil mengantarkan sukses putera-puterinya.
Anak pertama, H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA lulus magna cumlaude dari Solvay Business School, Universite Libre de Bruxelles, Brussels, Belgia. Sekarang ia menjadi pengusaha muda sukses di Jakarta. Bisnisnya sama sekali tidak bersinggungan dengan pemerintahan tempat ayahnya menjadi Bupati. Dodi menikah dengan Hj. Thia Yufada, presenter Metro TV, dan dikaruniai anak kembar Aletta Khayarra Alex dan Atalie Mazzaya Alex. Kemampuan dan prestasinya membuat Dodi sekarang dipercaya sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Sumatera Selatan.
Anak kedua, Deni Akendra Alex, meninggal dunia tahun 2003. Anak ketiganya, Hj. Luri Elza Alex SH, LLM, adalah seorang pengacara. Ia menikah dengan H. Marko Klemt, LLM yang juga seorang pengacara. Mereka tinggal di Frankfurt, Jerman.

Diambil dan disalin dari Wikipedia©